Skip to main content

CORONA PELOPOR REVOLUSI BISNIS


Oleh: Nila Nuur K, Juwantri, dan Isabela

Halo teman-teman kalian tahu kan akhir-akhir ini dunia sedang digemparkan oleh virus yang namanya Corona,

Corona virus adalah salah satu virus yang menyerang sistem pernafasan.

Penyakit karena inveksi virus ini disebut Covid-19. Virus Corona ini bisa berbahaya untuk tubuh kita, saat virus corona masuk ke tubuh dia membuat kita sakit dan lemas, kita jadi demam, bersin batuk dan tak jarang juga jadi sesak nafas, hingga kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia, orang dewasa, anak-anak, bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Hal ini tentu saja  sangat mengagetkan kita semua. Bagi para pebisnis dan dalam segi manajemen bisnis, dikarenakan perilaku konsumen, serta keputusan-keputusan pemerintah akan mudah sekali berubah dan hal ini tentu berdampak pada bisnis kita. Seperti pendapatan/ omzet yang turun, logistic, mobilitas manusia, dan masih banyak lagi.

Adududuh jadi pusing ya, apalagi buat kalian yang handle manajemen bisnis. Tapi jangan pusing-pusing ya young entrepreneur, disini saya akan kasih tips apa saja yang perlu kalian lakukan  untuk memanage bisnis kalian setelah pandemic,  yuk simak terus

Tapi sebelumnya kita perlu tahu dulu nih dampak dari pandemi yang di hadapi oleh para enterpeneur supaya kita tahu masalahnya dan strategi apa saja yang diperlukan. Cari tahu dulu yuk dampak-nya

DAMPAK DARI CORONA

1.      Perubahan perilaku konsumen

Kenapa kita katakan berubah? Coba amati, pada akhir-akhir ini daya beli konsumen pada suatu barang mewah yang tidak terlalu penting akan menurun, seperti aktifitas jual beli kebutuhan tersier seperti liburan, gadget, dan masih banyak lagi.  

Namun hal ini berbanding terbalik dengan teori permintaan yaitu, dimana semakin sedikit barang atau langka maka semakin tinggi harga yang diberikan. Dalam kasus ini pembeli akan cenderung mengabaikan harga dan lebih memperhatikan kebutuhan primer mereka.

Contohnya nih ya, kalian ngerasain sendiri kan apa yang tiba-tiba menjadi mahal setelah pandemi ini?

Iya benar sekali, masker, handsanitizer yang sempat langka, vitamin, dan aneka kebutuhan pokok seperti bahan makanan yang dapat ditimbun dalam waktu yang cukup lama

Masalah harga? No problem, tidak menjadi masalah mereka akan rela membayar dengan harga yang berkali kali lipat lebih mahal dari pada harga normalnya.

2.      Transformasi Digital

Apasih Transformasi Digital itu?

Menurut Wikipedia, Transformasi digital adalah bagian proses dari teknologi yang lebih besar, dan ini adalah perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan yang ada pada masyarakat.

Nah seperti yang kita tahu, sebelumnya pasar online di dominasi oleh generasi millenial. Namun sekarang tidak hanya generasi milenial yang belanja online, semua komunitas. Iyaa ibu-ibu, bapak-bapak, semuanya serba online.

Kenapa mereka beralih online? Karena diterapkannya social distancing membatasi ruang gerak masing-masing orang, hal ini dilakukan untuk mengurangi penularan virus corona.

Penerapan cashless transaction selama pandemi juga dilakukan seperti melakukan transaksi non tunai pada minimarket untuk menghindari kontak langsung.

Ada lagi nih, kegiatan belajar mengajar juga dilakukan secara online, hampir semua sekolah dari TK sampai bangku perkuliahan menerapkan system pembelajaran secara virtual untuk tetap menjalankan aktifitas pembelajaran tanpa bertatap muka langsung di sekolah.

Dan terakhir para pekerja kantoran menerapkan Work From Home atau bekerja dari rumah untuk mengerjakan pekerjaan kantor mereka, sedikit lebih merepotkan sih, tp hal ini menjadi lebih mudah dikarenakan banyaknya aplikasi aplikasi yang memiliki fitur lengkap untuk digunakan. Contohnya zoom cloud meeting, goolge meet, skype, dan lain-lain. Wahh keren yaa

Nah kalian sudah tau kan dampak-dampak apa saja yang menjadi masalah baru bagi pengusaha di tengah corona. Sekarang untuk survive bisnis di era new normal ini (y/n) akan bagi tipsnya buat kalian. Simak baik- baik ya…

STRATEGI BISNIS MENGHADAPI NEW NORMAL

1.      Memanfaatkan Digital Marketing

Dikarenakan semua yang menjadi serba online, konsumen pun akan banyak menghabiskan waktunya diranah online juga. Hal ini disebabkan, bisnis online minim resiko dan menjadi cara jitu untuk survive ditegah pandemic. Nah, disini bisa kita manfaatkan untuk mempromosikan bisnis atau produk kita. Seperti ketika kita nonton video di youtube, akan banyak sekali iklan, di Instagram, Facebook, Twitter dan social media lainnya. Digital Marketing juga tergolong murah kok teman teman. Yuk promosikan bisnis kalian di social media

2.      Menaikkan Omzet Secara vertical

Dengan cara menambah transaksi sebanyak-banyaknya dari customer lama, bukan mencari customer baru. Ibaratnya ketika kita akan membesarkan suatu rumah, namun kondisi tanah tidak memungkinkan untuk membangunnya secara horizontal (menyamping) maka sebaiknya kita membangunnya ke atas atau menambah bangunan diatasnya  ( cara vertical). Dengan menjaga customer relationship yang baik, pelanggan lama akan merasa semakin dekat dengan perusahaan dan ada emotional attachmentnya sendiri. Konsumen juga bisa memberikan feedback yang baik ke bisnis dan juga bisa meningkatkan repeat order penjualan lho!

3.      Melakukan Kolaborasi

Kolaborasi Bisnis juga juga diperlukan loh. Hal ini sebenernya masih berkaitan dengan digital marketing yang menghasilkan inovasi baru. Contoh lagi misalnya suatu e-commerce yang berkolaborasi dengan boyband terkenal korea, hal ini sangat menambah antusias para kpopers untuk berbelanja dan tentu saja menginstal aplikasi tersebut. Pokoknya yang paling penting jangan sampai salah untuk memilih influencer, harus sesuai dengan produk kita ya.

4.      Inovasi yang relevan

Di era New Normal ini sangat dibutuhkan perombakan dan inovasi besar-besaran terhadap produk kita. Namun inovasi yang kita buat harus tetap relevan dan sesuai dengan visi misi perusahaan kita ya guys.

Membuat inovasi bisnis juga tidak boleh sembarangan, kita harus riset pasar dulu untuk tau apa yang cocok untuk bisnis masing-masing orang. Misalnya aplikasi ojek online yang mengembangkan fitur untuk jasa kirim makanan, jasa kirim paket, jasa bersih-bersih, jasa pijat dan masih banyak lagi. Sangat inovatif bukan?

 

5.      Membuat Financial Projection untuk Manajemen Resiko

Yang tidak boleh ketinggalan adalah membuat Financial project yaitu dengan cara cek laporan keuangan perusahaan yg antara lain. cash flow atau arus kas, income statement atau laporan laba rugi dan balance sheet atau neraca. Bagaimana kondisinya? Jika pengeluaran untuk suatu akun terlalu besar maka perlu ada kebijakan baru untuk membuat bisnis tetap hidup dan membuat strategi baru yang membuat  bisnis tetap laba.

 

Lakukan analisis resiko apa saja yang akan terjadi di bisnis kamu pada new normal ini. Dengan ini bisnis lebih mudah untuk menghindari resiko, mengurangi potensi resiko sampai bahkan menanggung dan mencari solusi dengan cepat atas kerugian yang dialami, nih! 

Semuanya adalah strategi penting buat temen-temen semua dalam mengurangi dampak krisis corona dan menghadapi era new normal ini. Jangan sampai temen-temen salah mengambil kebijakan dan salah memanage bisnis, ya temen-temen.

 

Selamat Berjuang, salam sukses,  salam young entrepreneur!!!!

 

Terimakasih telah menyimak sampai akhir, semoga bermanfaat

Wassalamu’alaikum warohmatulahi wabarakatuh

 

 

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Latihan Soal Akuntansi Biaya dan Praktik Pertemuan 4

1. Diket: Produk masuk proses 3.000 kg, produk selesai ditransfer ke dept 2 sebesar 2.600, Produk dalam proses akhir 300 kg (100%BB, 50% BK), Produk hilang akhir proses sebanyak 100 kg. Berapakah unit ekuivalen Biaya Overhead pabrik: a. 3.000 kg b. 2.850 kg c. 2.750 kg d. 2.600 kg e. 2.900 kg Cara Hitung : Diket : Barang Masuk = 3000kg Barang Jadi = 2600kg BDP = 300(100%BB,50%BK) Barang Hilang = 100kg Unit ekuivalen BOP = 2600kg + (50% x 300kg) + 100 = 2600kg + 150kg + 100kg = 2850kg 2. Suatu produk yang hilang setelah proses produksi berjalan sehingga telah menyerap biaya produksi disebut: a. Produk hilang awal proses b. Produk hilang akhir proses c. Produk rusak d. Produk cacat e. Produk jadi 3. Diketahui produk selesai di departemen pertama sebanyak 400 unit, produk dalam proses akhir 100 unit (100% BB, 70% BK) dan produk hilang awal proses sebesar 30 unit, berapa unitkah produk yang dimasukkan kedalam proses: a. 470 b. 530 c. 500 d. 600 e. 700 Caran...

Latihan Soal Analisa Laporan Keuangan Pertemuan 4

1. Jika dalam membandingkan LK Trend Prosentase menggunakan data lebih dari tiga tahun maka analisa yang dipergunakan adalah :  *   A. Angka Index B. Angka Tunggal C. Angka Random D. Angka Nominal E. Angka Variabel 2. yang tidak termasuk hal-hal yang di tunjukan dalam perbandingan terhadap analisa LK sebagai berikut :  *   A. Data Absolut B. Perubahan Prosentase C. Perbandingan Ratio D. Data Relatip Saja E. Perbandingan Data 3. syarat suatu data dapat diperbandingan adalah selain kosekuensi pencatatan adalah :   A. Terjadi Perubahan Nilai B. Tak terjadi Perubahan Nilai C. Terjadinya Inflasi D. Terjadinya Deflasi E. Terjadinya Kolusi   4. Jika terjadi perubahan nilai karena adanya inflasi maupun deflasi, maka pada saat perbandingan LK data harus terlebih dahulu dilakukan :  *   A. Adjusment B. Digabungkan C. Dirata-rata D. Dikomposisikan E. Pemecahan 5. Membagi jumlah tiap pos yang terdapat ...

Latihan Statistika Pertemuan 3

  1. Nilai-nilai yang membagi sehimpunan data menjadi seratus bagian yang sama yaitu.. a. Desil                                                   d . Fraktil b. Persentil                                           e . Median c. Kuartil   2. Median merupakan … a. Kuartil ke-1                                    d. Presentil ke 50 b . Kuartil ke-2        ...